Minggu, 02 Juni 2013

Menjauhi Seks bebas dan penyimpangan Seksual.



       Seks bebas dan penyimpangan seksual merupakan perbuatan-perbuatan yang timbul akibat berbagai hal, diantaranya karena maraknya pornografi-pornoaksi dan bebasnya tatanan pergaulan antar jenis kelamin di masyarakat.

1.   Islam Melarang Seks Bebas.
     Seks bebas (free sex) jelas merupakan sebuah tindakan dan budaya yang sangat bertentangan dengan ajaran islam. Dalam Islam, seks bebas itu sama dengan zina. Ia merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Mau senang, tetapi enggan dengan tanggung jawabnya. Hali ini tentu saja akan dapat merusak sendi-sendi moral dalamsebuah masyarakat. Oleh karena itu, islam melarang  segala bentuk aktifitas seks bebas. Semua bertujuan untuk menempatkan wanita pada posisi yang lebih bermanfaat dan menyelamatkan generasi penerus mereka.
     Dilarangnya zina atau seks bebas itu memiliki hikmah sangat tinggi nilainya. Diantara hikmahnya adalah penghormatan atas perempuan, perlindungan diri dari penularan penyakit kelamin, menjaga keturunan dari unsur-unsur negatif, dan membentuk masyarakat yang lebih bermoral dan bermartabat.
2.   Islam Melarang masturbasi.
     Selain melarang seks bebas, islam juga melarang berbagai bentuk penyimpangan seksuall seperti masturbasi, homoseksual, dan hidup membujang. Soal masturbasi,misalnya, islam sudah memberikan aturannya dengan jelas.
     Para ulama sepakat bahwa masturbasi, baik dengan menggunakan tangan atau dengan bantuan alat tertentu, adalah perbuatan yang terlarang. Namun, larangan ini tidak sama seperti larangan berzina.
     Pertanyaannya, bagaimana hukum orang yang menggosok-gosokan kemaluannya pada sebuah benda karena tidak kuasa menahan hasrat biologisnya? Jawabannya, “itu (onani) lebih baik dari pada zina, dan menikah atau mengumpuli budak lebih baik dari pada perbuatan tadi.”

Bergaul, bukan Pacaran.



      Agar pergaulan berjalan dengan baik, Allah SWT memberikan aturan tentang tata cara bergaul dan berinteraksi dengan sesama. Bahkan, bukan Cuma itu, Allah SWT juga mengatur pergaulan manusia dengan makhluk hidup lain dan dengan alam sekitarnya.


1.  Pacaran, Islamikah?
        Yang namanya pacaran, ya jelas bertentangan dengan ajaran islam. Bukankah didalam pacaran sering kali terjadi luapan emosi yang mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas? Sebut saja, berpegangan tangan, berpelukan, atau berciuman. Hal-hal itu cenderung dilakukan dalam berpacaran. Bahkan, ada pula yang sampai melakukan sex intercourse (berhubungan badan). Kalau pacaran itu demikian halnya, apa mungkin dapat dikatakan islami? Bukankah yang demikian itu lebih dekat pada zina? Padahal, islam secara tegas melarang seseorang untuk mendekati zina. Oleh karena itu, pacaran dilarang di dalam islam karena tidak sejalan dengan nilai-nilai islam.
        Yang di maksud dengan pacaran islami adalah mencintai kekasih tetap dengan tujuan untuk melanjutkannya pada sebuah pernikahan. Pacarn islami adalah komitmen dan janji setia untuk bersama sampai pada saatnya terjadi sebuah ikatan yang resmi dalam sebuah lembaga perkawinan.

2. Pacaran, baiknya Dihindari.
        Sebenernya pacaran dengan model dan perilaku kebablasan sebagaimana yang lazim dipraktikan oleh anak-anak muda saat ini, memang lebih mengarah pada hal-hal yang negatif. Pacaran  yang begini tidak bisa disamakan dengan pacaran yang dibolehkan oleh kalangan yang mendukung pacaran islami.
        Apalagi jika pacaran yang cenderung negatif itu dilakukan oleh para remaja anak sekolahan (SMP, SMU, dan mahasiswa), yang pada umumnya memang tidak bermaksud menjadikan pacaran sebagai pendekatan ke arah pernikahan. Bagi anak sekolahan seperti ini, pacaran yang dilakukan pada umumnya semata-mata buat senang-senang alias just for fun.
        Nah, dari pada nanti kamu terperosok ke dalam situasi yang justru dapat merusak masa depan, so, lebih baik jangan pacaran. Karena, tidak ada yang dapat menjamin kalau kamu nggak akan  terbawa dan jatuh pada situasi yang tak diinginkan. Oleh karena itu, supaya aman, lebih baik nggak usah deh coba-coba melakukannya.

3. Bergaul dengan lawan jenis.
        Selama kamu tahu batasan-batasannya, kamu nggak dilarang kox, bergaul dengan lawan jenis. Pergaulan inilah yang perlu dibatasi dan diberikan aturannya.